Penafsiran
Jul. 12th, 2010 12:08 pm![[personal profile]](https://www.dreamwidth.org/img/silk/identity/user.png)
Aku sama sekali tak bisa menafsirkan perasaan ini. Suka, kagum atau cinta?
Entahlah... Aku sama sekali tak pernah bisa mengerti.
Awalnya aku hanya menganggap dia seorang teman, rekan seperjuangan. KAmi dekat karena alasan profesional. Tapi ada beberapa pihak yang meragukan kedekatan kami itu. Menganggap kami bukan hanya sekedar rekan biasa. Pasti ada sesuatu yang istimewa.
Padahal nyatanya tidak.
Berawal dari desas desus kawan itu, aku mulai berpikir. Dia itu siapaku? Dia kuanggap apa?
Tapi nyatanya, kurasa perlahan dia mulai merangsek masuk dalam kehidupanku. Hatiku. Pikiranku. Menguasai tiap detik mimpi dan anganku. Kini aku gelisah. Aku masih belum bisa menafsirkan dengan sempurna perasaan di hatiku. Debaran dan pikiranku tentang dia. Aku masih belum mengerti. Dan aku ingin mengerti.
Aku ingin berpikir perlahan. Pelan dan dalam. Aku ingin menelusuri kembali benang merah yang kini menjeratku. Benang yang mengikatku. Tak mengijinkanku lolos. Mengusutkan jalan pikiranku.
Perlahan, benang itu ingin kuurai. Sampai aku menemukan ujungnya. menemukan jawaban kebimbanganku.
Entahlah... Aku sama sekali tak pernah bisa mengerti.
Awalnya aku hanya menganggap dia seorang teman, rekan seperjuangan. KAmi dekat karena alasan profesional. Tapi ada beberapa pihak yang meragukan kedekatan kami itu. Menganggap kami bukan hanya sekedar rekan biasa. Pasti ada sesuatu yang istimewa.
Padahal nyatanya tidak.
Berawal dari desas desus kawan itu, aku mulai berpikir. Dia itu siapaku? Dia kuanggap apa?
Tapi nyatanya, kurasa perlahan dia mulai merangsek masuk dalam kehidupanku. Hatiku. Pikiranku. Menguasai tiap detik mimpi dan anganku. Kini aku gelisah. Aku masih belum bisa menafsirkan dengan sempurna perasaan di hatiku. Debaran dan pikiranku tentang dia. Aku masih belum mengerti. Dan aku ingin mengerti.
Aku ingin berpikir perlahan. Pelan dan dalam. Aku ingin menelusuri kembali benang merah yang kini menjeratku. Benang yang mengikatku. Tak mengijinkanku lolos. Mengusutkan jalan pikiranku.
Perlahan, benang itu ingin kuurai. Sampai aku menemukan ujungnya. menemukan jawaban kebimbanganku.